AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |
Back to Blog
pengawasan ketat Kementerian Pendidikan2/12/2024 Sekolah yang kian menjamur menghadirkan segi positif. Namun, orang tua tentu kudu jeli saat pilih sekolah untuk sang buah hati.
“Yang kudu disadari orangtua adalah bukan hanya melacak sekolah yang baik, tapi terhitung kudu disadari bagaimana sekolah tersebut mengimbuhkan pendidikan yang sesuai dengan potensi anak berdasarkan proses pendidikan yang ditawarkan,” kata praktisi pendidikan Bambang Irianto lpo88, Rabu (20/1). Secara umum, selagi ini berkembang empat proses pendidikan di Indonesia. Ini penjelasannya: 1. Sistem UK-Cambridge Britania Raya (Inggris) punyai proses pendidikan yang paling mengakar di dunia. Inggris punyai banyak universitas tertua di dunia. Di antaranya ialah Cambridge yang didirikan terhadap 1209 dan Oxford (1096). Program kudu belajar di Inggris jadi diberlakukan terhadap 1880 untuk anak umur 5-10 tahun. Pada 2013 lalu, proses pendidikan Inggris sesudah itu menaikkan batas umur kudu belajar sampai umur 18 tahun. Sistem ini dinilai udah mencukupi kebutuhan pendidikan anak berasal dari umur 6-18 tahun atau sejak tingkat basic sampai universitas. Sistem pendidikan berdurasi 16 tahun ini punyai penekanan terhadap penguasaan materi mata pelajaran dan keahlian sebagai fokus utama serta pengakuan kualifikasi ternama terhitung sertifikasi PSLE, O level, dan A level. Ketiganya dianggap secara internasional di semua sekolah dan perusahaan terkait. 2. Sistem Eropa-International Baccalaureate (IB) International Baccalaureate (IB) merupakan kronologis proses pendidikan yang dapat mencukupi kebutuhan pendidikan anak sejak umur 3-19 tahun. Sistem pendidikan ini mengaplikasikan kurikulum yang luas dan mendorong penguasaan materi yang seimbang, pemusatan pembelajaran terhadap siswa, dan penekanan terhadap konteks global. Sistem ini terhitung merangsang siswa jadi pembelajar sepanjang hayat dengan punyai antusiasme belajar dan empati yang tinggi. Sebuah riset skala world mencatat bahwa sekolah-sekolah IB dinilai paling efektif untuk mengembangkan para lulusan secara matang dengan adanya gabungan sumber energi kurikulum di luar yang di sediakan oleh IB. Salah satu praktisi pendidikan di Indonesia yang punyai pemahaman mendalam mengenai proses pendidikan International Baccalaureate (IB) Manoharan Karthigasu mengatakan, proses pendidikan ini memiliki tujuan untuk mengembangkan siswa yang punyai tingkat pengetahuan yang luas. Yakni, siswa yang berkembang baik secara fisik, intelektual, emotional dan etika. “Program ini terhitung memiliki tujuan untuk menaikkan motivasi, percaya diri serta edukatif siswa untuk berani menyampaikan pendapat. Pada proses ini, siswa didorong untuk dapat mengaplikasikan apa yang mereka pelajari dengan apa yang terjadi di lingkungan sekitar. Hal ini mengakibatkan proses belajar mengajar lebih kontekstual dan secara teristimewa berarti bagi anak,” kata Manoharan. 3. Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia Indonesia punyai proses nasional pendidikan tersendiri yang menerapkan kudu belajar 12 tahun. Yaitu sembilan tahun pendidikan basic yang meliputi enam tahun di sekolah basic serta tiap-tiap tiga tahun di SMP dan SMA. Sistem pendidikan yang berada di bawah pengawasan ketat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Artinya, segi intelektual, spiritual, dan personal bagi anak akan jadi perhatian. Namun, sejak dua dekade terakhir sekolah nasional yang mengadopsi terhitung kurikulum lain layaknya Cambridge. 4. Sistem Amerika Kurikulum yang ditekankan terhadap proses pendidikan ini adalah terhadap pembelajaran kontekstual lewat kekuatan problem solving dan fokus terhadap Science, Technology, Engineering, Art dan Math (STEAM). Penekanan yang digunakan banyak ragam dan punyai banyak ragam kesamaan didalam perihal pendekatan yang luas terhadap style belajar dan penguasaan materi. Sistem Amerika dapat mencukupi kebutuhan pendidikan para siswanya sejak umur 3-18 tahun. Usia itu dinilai sebagai selagi yang tepat terjadinya pengembangan pengetahuan, kognitif dan sosial yang seimbang. Selain itu, lewat sebuah jalur inovatif, siswa dapat mempersingkat total durasi belajar jadi hanya 14 tahun.
0 Comments
Read More
Leave a Reply. |